Minggu, 03 Februari 2013

mind mapping untuk murid SD




oleh : Lies Wardoyo.

Mind mapping atau peta pikiran bukanlah barang baru dalam metode pembelajaran, namun tampaknya penggunaan mind mapping belum banyak digunakan oleh para pendidik di Indonesia. Hal ini terlihat dengan masih dikenalnya metode mencatat atau meringkas dengan gaya konvensional, padahal banyak cara untuk memudahkan kita atau anak didik untuk mencatat dan mengingatnya kembali. Salah satunya dengan mind mapping yakni memadukan tulisan dan gambar atau simbol menjadi sebuah catatan yang mudah difahami.

Apa itu mind mapping? Mind mapping atau peta pikiran sebuah metode mencatat yang memanfaatkan bagaimana otak kita bekerja.  Menurut Tony Buzan orang yang pertama kali memperkenalkan metode ini, bahwa otak bekerja dengan cara  menyimpan informasi pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Mind mapping  mempunyai kesamaan dengan bagaimana otak kita bekerja, yakni  menggunakan warna,  memiliki struktur yang bersumber dari pusat, serta menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.   

Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, dan yang berkaitan dengan  membaca, bahasa, dan berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan. sedangkan  cara kerja mind mapping  meyeimbangkan kedua belahan otak kita, otak kanan menterjemahkan cara berpikir otak kiri dengan sesuatu yang difahami. 

 

Bagaimana memori dan mind mapping  bekerja

Jika kita mengalami suatu peristiwa, peristiwa apa yang ingin kita ingat, yang menyedihkan atau yang menyenangkan ? sudah pasti peristiwa yang menyenangkan karena mudah diingat dan memberi kesan. Informasi yang kita terima akan dikaitkan dan saling terhubung dengan informasi yang sebelumnya telah diketahui atau dialami. Dengan demikian, secara alamiah kita memilih informasi apa yang disukai untuk diingat dan informasi apa yang tidak ingin disimpan. Proses memanggil kembali informasi ini bergantung kuatnya  pada asosiasi yang dibentuk. Semakin kuat asosiasi sebuah informasi akan semakin mudah diingat dan dipanggil kembali.  ketika kita pergi dan  melihat  tulisan “ coca cola” apa yang ada pada pikiran kita saat itu ? pastilah sebuah minuman atau pada kata  "pepsodent", apa yang terlintas dalam benak kita kalau bukan pasta gigi, demikian juga pada teknik mind mapping, kita  akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala dan ketika kita melihat simbol tersebut maka akan terjelaskan ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi. Demikianlah dalam mind mapping,  cukup menuliskan kata kunci yang mewakili dan gambar yang paling sesuai dengan asosiasi dan preferensi kita.

Untuk membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu: kertas kosong tak bergaris, pena atau

spidol berwarna, otak, dan imajinasi. Hal-hal yang perlu diingat dalam membuat peta pikiran adalah:

  1.     mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sis panjangnya di letakkan mendatar.

    2.  gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama.

    3. gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga peta pikiran lebih hidup.

    4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.

    5.  buatlah garis hubung yang melengkung.

    6.  gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis.

        7. gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata. Gambar dan simbol    merupakan salah satu ciri khas dari mind mapping, dimana secara alami otak kita mempunyai kemampuan untuk lebih cepat memahami unsur-unsur visual. Hal inilah yang membuat kita cepat mengingat informasi yang berbentuk simbol atau gambar. Selain itu didalam mind mapping ditambahkan pula  dengan kombinasi warna dan cabang-cabang yang melengkung,  yang membuat mind mapping lebih merangsang secara visual ketimbang metode pencatatan konvensional. 

 Langkah-langkah menerapkan metode Peta Pikiran atau mind mapping dalam      menulis, coba Perhatikan langkah-langkah berikut ini sambil melihat peta pikiran tentang “Benda” dibawah.

1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah. contoh: benda.

2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan   dengan tema utama. Dari tema utama “benda”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : padat, cair, gas, dll.

3.  Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau symbol. Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang akan kita tulis.

4. Gunakan huruf besar. Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran.Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.

5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit. Ide dari mind mapping adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos, namun jangan terburu-buru untuk mengedit,biarkan ide-ide dan pemahaman kita berkembang, jika kita terfokus pada pengeditan maka akan menghambat ide berfikir kita dan cenderung pada pembetulan tampilan bukan pada  tema yang kita pelajari.

6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema. mind mapping memang membuat kita lebih kreatif, setelah kita membuat versi pertama, maka kita akan terus memodifikasi dengan menambahkan informasi tambahan serta poin-poin penting serta pertanyaan seputar materi yang kita bahas. Maka berikan ruang kosong untuk pengembangan tema.

 

 

Mind mapping untuk sekolah dasar 

    Apakah metode mind mapping dapat diterapkan pada siswa kelas 2 sekolah dasar? Inilah yang menjadi pertanyaan besar saya sebelumnya saat  mulai mengenal metode ini dan mempraktekkannya dalam mencatat bahan kuliah saya, apakah murid-murid saya dapat melakukan hal yang sama seperti  yang saya lakukan, sedangkan mereka duduk dibangku kelas 2 SD. Bagaimana mereka dapat memahaminya? Saya pun mencoba untuk mencari cara termudah agar murid-murid saya memahami dan menyukai cara mencatat seperti ini. di semester awal  saya sudah memperkenalkan metode ini dengan menuliskannya dipapan tulis dan mereka satu persatu maju untuk melengkapi cabang-cabang mind mapping yang saya buat dan saya juga mengajarkan cara membacanya, mereka pun antusias karena mereka boleh menambahkan gambar atau simbol pada cabang mind mapping yang mereka buat. Salah satu materi yang saya buat bersama murid pada semester awal  adalah pelajaran IPA, kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi berbagai tempat makhluk, indikatornya menunjukkan tempat hidup makhluk tertentu, menjelaskan hewan yang hidup di darat dan di air.  

Membuat judul

Langkah pertama buatlah judul ditengah-tengah catatan yang hendak kita buat, jika dilihat dari kompetensi dasar pada pelajaran IPA ini maka kita dapat membuat judul “hewan dan tempat hidupnya”

Membuat cabang utama dalam mind mapping

    Rujukan cabang kita mulai dari indikator materi IPA yang akan kita jadikan mind mapping, yakni

·         Dimana saja tempat hidup hewan ?

·         Hewan apa yang hidup didarat ?

·         Hewan apa saja  yang hidup di air

   Dari indikator-indikator tersebut maka kita cukup mengembangkan indikator pertama, karena indikator kedua dan ketiga terkait didalamnya. Dan kita membuat dua  cabang utama, yakni dimana saja tempat hidup / habitat hewan ?, ajaklah murid untuk aktif menyebutkan habitat atau tempat hidup hewan, setelah itu maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa ada dua tempat hidup hewan yakni di darat dan di air.  Setiap cabang sebaiknya menggunakan warna yang berbeda-beda untuk memudahkan asosiasi. Setiap cabang karena merupakan cabang utama juga dibuat tebal

 

Mengembangkan cabang “darat dan air”

    Ketika membahas tempat hidup hewan yakni darat dan air,  ajak murid untuk menyebutkan dan menarik garis untuk mengembangkan nama-nama hewan yang hidup di dua tempat tesebut dengan nama dan gambar hewannya secara bergantian. Maka kita akan memperoleh mind mapping seperti ini 

   Maka selesailah mind mapping kita bersama murid dikelas. Jika kita sudah memperkenalkan mencatat atau meringkas pelajaran dengan mind mapping secara bersam-sama di depan kelas, mintalah mereka untuk meringkas materi yang lain secara berkelompok,  maka murid akan lebih mudah memahami dan lambat laun mereka akan mampu  membuat mind mapping sendiri untuk catatan mereka.  Dan teruslah memberikan materi untuk mereka ringkas dalam sebuah mind mapping, sehingga mereka kaya akan ide dan berpikir kreatif,  kitapun akan merasakan penguasaan murid dalam meteri pelajaran.

   Dengan demikian Mind mapping  menjadi metode mencatat yang mengakomodir   cara kerja otak kita secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind mapping mengajak kita untuk membayangkan suatu objek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan. Metode inilah yang saya ajarkan pada murid-murid saya di SDIT INSAN MANDIRI Jakarta.


selamat mencoba......

2 komentar:

Unknown mengatakan...

keren...q jadi faham sekarang....semoga sukses...selamat pagi...anak-anak....

WakBreng mengatakan...

ijin share

Posting Komentar