oleh : Lies Wardoyo.
Mind
mapping atau peta pikiran bukanlah barang baru dalam metode
pembelajaran, namun tampaknya penggunaan mind mapping belum banyak
digunakan oleh para pendidik di Indonesia. Hal ini terlihat dengan masih
dikenalnya metode mencatat atau meringkas dengan gaya konvensional,
padahal banyak cara untuk memudahkan kita atau anak didik untuk mencatat
dan mengingatnya kembali. Salah satunya dengan mind mapping yakni
memadukan tulisan dan gambar atau simbol menjadi sebuah catatan yang
mudah difahami.
Apa
itu mind mapping? Mind mapping atau peta pikiran sebuah metode mencatat
yang memanfaatkan bagaimana otak kita bekerja. Menurut Tony Buzan
orang yang pertama kali memperkenalkan metode ini, bahwa otak bekerja
dengan cara menyimpan informasi pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
Mind mapping mempunyai kesamaan dengan bagaimana otak kita bekerja,
yakni menggunakan warna, memiliki struktur yang bersumber dari pusat,
serta menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai
dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan
cara kerja otak.
Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum.
Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis,
berurutan, linier, dan yang berkaitan dengan membaca, bahasa, dan
berhitung. Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan
imajinasi dan kreativitas. Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi,
tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan.
sedangkan cara kerja mind mapping meyeimbangkan kedua belahan otak
kita, otak kanan menterjemahkan cara berpikir otak kiri dengan sesuatu
yang difahami.
Bagaimana memori dan mind mapping bekerja
Jika
kita mengalami suatu peristiwa, peristiwa apa yang ingin kita ingat,
yang menyedihkan atau yang menyenangkan ? sudah pasti peristiwa yang
menyenangkan karena mudah diingat dan memberi kesan. Informasi yang kita
terima akan dikaitkan dan saling terhubung dengan informasi yang
sebelumnya telah diketahui atau dialami. Dengan demikian, secara alamiah
kita memilih informasi apa yang disukai untuk diingat dan informasi apa
yang tidak ingin disimpan. Proses memanggil kembali informasi ini
bergantung kuatnya pada asosiasi yang dibentuk. Semakin kuat asosiasi
sebuah informasi akan semakin mudah diingat dan dipanggil kembali.
ketika kita pergi dan melihat tulisan “ coca cola” apa yang ada pada
pikiran kita saat itu ? pastilah sebuah minuman atau pada kata "pepsodent", apa yang terlintas dalam benak kita kalau bukan pasta gigi, demikian juga pada teknik mind mapping, kita akan mencatat menggunakan kata kunci (keyword) dan
gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi di kepala
dan ketika kita melihat simbol tersebut maka akan terjelaskan ribuan
kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi. Demikianlah dalam
mind mapping, cukup menuliskan kata kunci yang mewakili dan gambar yang
paling sesuai dengan asosiasi dan preferensi kita.
Untuk membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu: kertas kosong tak bergaris, pena atau
spidol berwarna, otak, dan imajinasi. Hal-hal yang perlu diingat dalam membuat peta pikiran adalah:
mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sis panjangnya di letakkan mendatar.
2. gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama.
3. gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga peta pikiran lebih hidup.
4.
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya.
5. buatlah garis hubung yang melengkung.
6. gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis.
7. gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata. Gambar dan simbol merupakan
salah satu ciri khas dari mind mapping, dimana secara alami otak kita
mempunyai kemampuan untuk lebih cepat memahami unsur-unsur visual. Hal
inilah yang membuat kita cepat mengingat informasi yang berbentuk simbol
atau gambar. Selain itu didalam mind mapping ditambahkan pula dengan
kombinasi warna dan cabang-cabang yang melengkung, yang membuat mind
mapping lebih merangsang secara visual ketimbang metode pencatatan
konvensional.
Langkah-langkah menerapkan metode Peta Pikiran atau mind mapping dalam menulis, coba Perhatikan langkah-langkah berikut ini sambil melihat peta pikiran tentang “Benda” dibawah.
1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah. contoh: benda.
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama. Dari tema utama “benda”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : padat, cair, gas, dll.
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau symbol. Dari
setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga
dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang
ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang
dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara
tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita
memahami topik yang akan kita tulis.
4. Gunakan huruf besar. Huruf
besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja
di Peta Pikiran.Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan
jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil.
Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya
menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit. Ide
dari mind mapping adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan
kertas polos, namun jangan terburu-buru untuk mengedit,biarkan ide-ide
dan pemahaman kita berkembang, jika kita terfokus pada pengeditan maka
akan menghambat ide berfikir kita dan cenderung pada pembetulan tampilan
bukan pada tema yang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema. mind
mapping memang membuat kita lebih kreatif, setelah kita membuat versi
pertama, maka kita akan terus memodifikasi dengan menambahkan informasi
tambahan serta poin-poin penting serta pertanyaan seputar materi yang
kita bahas. Maka berikan ruang kosong untuk pengembangan tema.
Mind mapping untuk sekolah dasar
Apakah
metode mind mapping dapat diterapkan pada siswa kelas 2 sekolah dasar?
Inilah yang menjadi pertanyaan besar saya sebelumnya saat mulai
mengenal metode ini dan mempraktekkannya dalam mencatat bahan kuliah
saya, apakah murid-murid saya dapat melakukan hal yang sama seperti
yang saya lakukan, sedangkan mereka duduk dibangku kelas 2 SD. Bagaimana
mereka dapat memahaminya? Saya pun mencoba untuk mencari cara termudah
agar murid-murid saya memahami dan menyukai cara mencatat seperti ini.
di semester awal saya sudah memperkenalkan metode ini dengan
menuliskannya dipapan tulis dan mereka satu persatu maju untuk
melengkapi cabang-cabang mind mapping yang saya buat dan saya juga
mengajarkan cara membacanya, mereka pun antusias karena mereka boleh
menambahkan gambar atau simbol pada cabang mind mapping yang mereka
buat. Salah satu materi yang saya buat bersama murid pada semester awal
adalah pelajaran IPA, kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi berbagai tempat makhluk, indikatornya menunjukkan tempat hidup makhluk tertentu, menjelaskan hewan yang hidup di darat dan di air.
Membuat judul
Langkah
pertama buatlah judul ditengah-tengah catatan yang hendak kita buat,
jika dilihat dari kompetensi dasar pada pelajaran IPA ini maka kita
dapat membuat judul “hewan dan tempat hidupnya”
Membuat cabang utama dalam mind mapping
Rujukan cabang kita mulai dari indikator materi IPA yang akan kita jadikan mind mapping, yakni
· Dimana saja tempat hidup hewan ?
· Hewan apa yang hidup didarat ?
· Hewan apa saja yang hidup di air
Dari
indikator-indikator tersebut maka kita cukup mengembangkan indikator
pertama, karena indikator kedua dan ketiga terkait didalamnya. Dan kita
membuat dua cabang utama, yakni dimana saja tempat hidup / habitat
hewan ?, ajaklah murid untuk aktif menyebutkan habitat atau tempat hidup
hewan, setelah itu maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa ada dua
tempat hidup hewan yakni di darat dan di air. Setiap cabang
sebaiknya menggunakan warna yang berbeda-beda untuk memudahkan
asosiasi. Setiap cabang karena merupakan cabang utama juga dibuat tebal
Mengembangkan cabang “darat dan air”
Ketika
membahas tempat hidup hewan yakni darat dan air, ajak murid untuk
menyebutkan dan menarik garis untuk mengembangkan nama-nama hewan yang
hidup di dua tempat tesebut dengan nama dan gambar hewannya secara
bergantian. Maka kita akan memperoleh mind mapping seperti ini
Maka
selesailah mind mapping kita bersama murid dikelas. Jika kita sudah
memperkenalkan mencatat atau meringkas pelajaran dengan mind mapping
secara bersam-sama di depan kelas, mintalah mereka untuk meringkas
materi yang lain secara berkelompok, maka murid akan lebih mudah
memahami dan lambat laun mereka akan mampu membuat mind mapping sendiri
untuk catatan mereka. Dan teruslah memberikan materi untuk mereka
ringkas dalam sebuah mind mapping, sehingga mereka kaya akan ide dan
berpikir kreatif, kitapun akan merasakan penguasaan murid dalam meteri
pelajaran.
Dengan
demikian Mind mapping menjadi metode mencatat yang mengakomodir cara
kerja otak kita secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang
ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind mapping
mengajak kita untuk membayangkan suatu objek sebagai satu kesatuan yang
saling berhubungan. Metode inilah yang saya ajarkan pada murid-murid
saya di SDIT INSAN MANDIRI Jakarta.
selamat mencoba......
2 komentar:
keren...q jadi faham sekarang....semoga sukses...selamat pagi...anak-anak....
ijin share
Posting Komentar